Langkah Aktivasi Otomatis Pompa Pemadam Kebakaran saat Tekanan Turun

pompa pemadam kebakaran

Pompa pemadam kebakaran memainkan peran penting agar tekanan air bisa tetap stabil, khususnya saat terjadi penurunan tekanan di bawah batas yang sudah ditentukan. Fungsinya sering kali tidak terlihat, tapi sangat penting ketika dibutuhkan.

Bayangkan jika tekanan air tiba-tiba turun saat terjadi kebakaran, tanpa pompa yang siap sedia, air mungkin tidak akan mengalir cukup kuat untuk memadamkan api. Itulah sebabnya sistem ini dirancang agar pompa aktif otomatis saat tekanan air turun.

Petugas tidak perlu repot menyalakannya secara manual lagi, karena semuanya sudah dikendalikan oleh sensor dan switch tekanan yang bekerja 24/7. Kalau Anda penasaran bagaimana cara pengaktifan pompa pemadam, simak terus artikel di bawah ini.

Langkah Aktivasi Pompa Pemadam Kebakaran

Biasanya, sistem ini memakai sensor-sensor tekanan yang dipasang di jalur pipa hydrant. Sensor ini terus memantau kondisi tekanan dalam sistem secara real time. Begitu tekanan turun di bawah normal, sistem akan segera merespons dengan mengaktifkan pressure switch.

Sinyal akan langsung dikirim ke panel kontrol agar memerintahkan pompa untuk mulai bekerja. Semuanya terjadi dalam hitungan detik, tanpa perlu campur tangan manusia. Lebih jelasnya, berikut masing-masing langkah aktivasi secara otomatis yang perlu Anda ketahui.

1. Pemantauan Tekanan

Langkah pertama dimulai dari sensor tekanan yang secara terus-menerus memantau kondisi tekanan air di dalam pipa hydrant. Sensor ini bekerja sepanjang waktu dan bertugas mendeteksi kalau ada perubahan tekanan sekecil apa pun.

2. Aktivasi Pressure Switch

Ketika sensor mendeteksi ada tekanan air turun di bawah batas normal yang telah ditentukan, sistem akan langsung mengaktifkan pressure switch. Komponen ini mendorong untuk memberi sinyal kalau sistem membutuhkan dukungan tambahan dari pompa.

3. Aktivasi Pompa

Setelah pressure switch aktif, sinyal dikirim ke panel kontrol pompa. Panel ini akan menyuruh pompa utama mulai menyala secara otomatis. Proses ini berlangsung cepat agar tidak ada jeda yang bisa menghambat distribusi air selama kondisi darurat.

4. Pompa Memompa Air

Begitu pompa aktif, tangki penyimpanan akan segera memompa air dan dialirkan ke pipa hydrant. Tekanan air sudah kembali melalui proses ini agar siap digunakan saat dibutuhkan untuk memadamkan api.

5. Pemulihan Tekanan

Pompa pemadam kebakaran akan terus beroperasi sampai tekanan dalam sistem kembali ke level normal yang telah ditentukan sebelumnya. Proses ini berlangsung otomatis dan dipantau sensor untuk memastikan tekanan tetap stabil.

6. Aktivasi Pompa Cadangan

Kalau pompa utama ada gangguan, misalnya mati listrik atau kerusakan teknis, pompa cadangan (pompa diesel) akan langsung aktif setelah ada waktu tertentu. Dengan begitu, ada waktu tambahan kalau sistem tetap berjalan meski pompa pertama mati.

Sistem otomatis ini dirancang untuk menjaga kestabilan air dalam menghadapi keadaan darurat. Adanya pompa pemadam kebakaran, tekanan air dalam sistem hydrant akan selalu dalam kondisi optimal untuk mendukung proses pemadaman kebakaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *